Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Diving Jayapura (04) : Harlem, luluh lantaknya impianku

Gambar
Harlem oh Harlem.... Minggu,28 Agustus 2016 Setelah empat bulan bermimpi mengenai indahnya diving di Harlem, akhirnya terwujudlah menyelam di Harlem. Bukan kebahagiaan yang kudapat tetapi hati yang teriris melihat terumbu karang yang hancur rata. Semoga saja berbagai bentuk aktivitas pengrusakan disini maupun di Papua dan di Indonesia sudah berhenti. Paling tidak selama aku menyelam di Papua, aku belum pernah sekalipun melihat nelayan yang sengaja melakukan pengrusakan. Apalagi di Harlem ini yang penduduknya sudah sadar akan pentingnya kebersihan, keindahan dan menjaga kelestarian lingkungan karena hidup dari datangnya wisatawan ke tempat wisata ini. Tadinya aku tidak tahu bahwa kegiatan menyelam ini melibatkan berbagai pihak kelompok profesi. Ada yang dokter, pegawai bank, SAR, polisi dan TNI. Yang TNI malah bepergian bersama keluarga sehingga suasana menjadi cukup riuh dan tampak kacau, walaupun sebenarnya tidak, tahu sendirilah bagaimana TNI bertindak, cepat dan cekatan kare

Diving Jayapura (03) : Spot Base G yang rupawan

Gambar
Akhirnya kesampaian juga menyelam di Base G. Dive Sites yang dari Manado pun sudah aku dengar. Mirip-mirip Malalayang. Berada di dalam Kota Jayapura dan dengan keindahan yang kurang-lebih sama pula. Hanya saja di Base G kita tidak bisa Beach Entry. Bukan benar-benar tidak bisa, tetapi jelas butuh fisik prima, perhitungan yang matang, dan tidak sial. Mengapa? Pantai Base G adalah pantai yang dasarnya datar dan dangkal cukup jauh dari bibir pantai. Mungkin ada sekira 100-200 meter. Kemudian mengalami patahan yang cukup dalam sehingga menyebabkan ombak pecah di bagian ini. Akibatnya bagi penyelam akan terguling-guling dan itu jelas sangat berbahaya. Harus dengan perhitungan pasang-surut dan memilih saat pasang agar tidak jauh berjalan menenteng tabung. Dan semoga tidak sial dengan perubahan cuaca yang tak terduga di Jayapura. Kata teman, pernah saat awal menyelam cuaca cerah tetapi saat selesai ternyata cuaca sudah gelap dengan gelombang besar dan tinggi. Sangat berbahaya tentunya.  

Diving Jayapura (02) : Nightdive di Kantor Gubernur

Gambar
He he... Judulnya provokatif ya? Tepatnya adalah nightdive di pantai persis di depan kantor gubernur, atau tepatnya di dok 2. Dok 2 memang sudah ditetapkan menjadi daerah kunjungan wisata, terutama warga kota Jayapura. Bisa dibilang setiap sore tempat ini ramai dikunjungi, bahkan di hari Sabtu keramaian dimulai dari pagi. Di hari Sabtu, Dok 2 menjadi area "Car Free Day". Sore hari, Selasa, 2 Agustus 2016, aku diajak Pak Andi dari SAR untuk bergabung nightdive dengan komunitas penyelam Jayapura. Berkumpullah 6 penyelam dengan putri Pak Andi (15 thn) diajak untuk jaga mobil (tega amat ya...). Aku begitu bersemangat, sampai-sampai begitu diajak Eka (teman kantor) langsung saja berangkat. Hasilnya aku dan Eka menunggu cukup lama di dok 2. Tapi malah bisa mencicipi mie ayam untuk pertama kalinya di Papua. Rasanya cukup enak... Bisa menikmati suasana sore ke malam dan mengabadikannya menjadi kenangan indah tak terlupakan. I wish you here, Jasmine & Amanda, miss you full...

Jalan-jalan Sorong (02) : Doom yang jauh dari kiamat

Gambar
Pulau Doom (atau Dum ?) adalah pulau yang jaraknya masih sangat dekat dari Kota Sorong sehingga masih masuk wilayah kota. Dari Halte Doom, masih sangat terlihat jelas bahkan orang-orang yang bersliweran. Dengan kapal angkutan umum hanya butuh 10 menit dan tarif 5 ribu. Aku perhatikan hampir setiap 15 menit ada kapal yang datang dan pergi. Gunawan adalah yang pertama tertarik untuk mengunjungi Pulau Doom. Ini karena hasil dari obrolan kami dengan pemilik warung yang mengatakan ada beberapa pengrajin batu akik disana. Jadilah kami kesana, setelah mengantarkan teman-teman diving kembali ke Halte Doom. Tugu selamat datang di Kepulauan Doom dan sambutan para tukang becak yang dengan ramah menyapa kami membuatku langsung merasa diterima disini. Sangat berbeda dengan tempat-tempat lain yang selama ini aku rasakan. Gunawan langsung saja menuju ke rumah pengrajin batu akik. Aku yang masih ambil foto sana-sini tertinggal di belakang. Tapi malah aku yang beli batu potongan terlebih dahulu.