Diving Jayapura (25) : Night Dive @ Tanjung Kayu Batu

Sabtu, 8 April 2017


Sebenarnya aku tidak berniat diving hari ini, rencananya besok siang. Kenyataan berkata lain, sekira tengah hari, saat aku sedang memperbaiki sekaligus membersihkan mesin cuci, ada WA dari Eka yang mengabarkan akan ada menyelam malam dan kumpul di Tirta Mandala jam lima sore. Tentu saja kesempatan ini tidak kusia-siakan. Aku tidak perlu mempersiapkan diri karena semua peralatan menyelam selalu sudah aku siapkan begitu kering setelah selesai aku bersihkan dan jemur sehabis menyelam sebelumnya. Aku hanya mempersiapkan baju ganti dan peralatan mandi karena menyelam dengan berangkat dari Tirta Mandala berarti aku bisa mandi dan sekaligus mencuci peralatan disana.
Jam setengah empat aku sudah tiba di rumah Eka dan sesuai perkiraan juga, Eka malah masih diluar (di kantor), dan sama sekali belum siap. Kami berangkat jam empat lebih seperempat dan sampai di Tirta Mandala jam lima kurang. Sama juga, belum ada yang datang kecuali Eric dan Hendra yang memang dari pagi sudah berada di Tirta. Baru selewat jam lima mulai berdatangan; Sindu dan Pak Andi. Ternyata yang lain; Pak Karim dan Iman tidak bisa datang. Akhirnya kami berenam lah yang turun menyelam malam di Tanjung Kayu Batu yang sudah pernah kuselami sebelumnya.
Tiba di Kayu Batu, aku turun duluan agar memberi tempat yang lebih lega buat teman-teman mempersiapkan diri. Sambil menunggu teman-teman, aku menyelam di kedalaman sepuluh meter menuju ke arah tanjung. Kami memang menyelam dibalik tanjung agar terlindung dari arus pasang naik. Setelah semua berkumpul, kami menyelam ke arah kota mengikuti arus yang sebenarnya tak terlalu terasa. Ternyata didalamnya berupa tanjung-tanjung kecil tegak lurus dan bahkan kadang-kadang membentuk ceruk kecil dan besar. Ada tanjung yang banyak didiami ikan kerapu sehingga aku tertarik untuk turun sampai kedalaman 30 meter untuk tahu lebih banyak yang menanti dibawah sana. Tidak ada ternyata he he...

Lebih satu jam menyelam, akhirnya kami keluar dan mengakhiri penyelaman ini.

Ada yang ingin aku ceritakan disini, kejadian pada hari Minggu keesokan harinya. Aku sudah mengumumkan bahwa aku akan menyelam di Dok 2 mencari tank. Teman-teman memberi masukan waktu terbaik untuk menyelam yaitu siang hari. Ternyata jam 12 aku tiba disana, tidak ada teman-teman yang menunggu dan aku tunggu setengah jam lagi juga tidak ada yang muncul. Akhirnya kuputuskan untuk menyelam sendiri saja. 

Begitu aku terjun dan mengambil nafas, ternyata air masuk di second stage langsung ke mulut. Instingku mengatakan agar aku tidak memuntahkan air yang di mulut agar menghemat udara yang masih tersisa di paru-paru. Setelah yakin memang regulator bocor, dengan tergesa-gesa aku membuang fins yang kupegang dan melepaskan backpackku. Untung kedalaman hanya dua meter saja. Sambil berenang ke pinggir, aku masih memegang backpack. Untungnlah ada orang yang membantu mengangkat tabung ke atas. Katanya dia tahu kalau aku berada dalam kesulitan saat di dalam air tadi, dia hampir saja menolongku. Sebelum naik ke dermaga, aku ambil dahulu finsku yang berada di dasar laut.

Ternyata second stage penuh dengan lumpur. Aku coba perbaiki di lokasi tetapi setelah hampir dua jam aku menyerah. Sampai di rumah, aku bereskan dulu mesin cuci, mencuci baju dan akhirnya sekira habis Isha aku mulai memperbaiki second stageku. Setelah hampir tujuh tahun menemaniku tanpa kuservis, alat ini akhirnya menyerah juga. Jam sepuluh aku baru selesai, itu pun aku belum mencoba apakah masih bocor atau tidak, karena harus di dalam air.

























Apakah aku kapok dengan kejadian itu? Tentu tidak. Buatku itu malah membuat aku punya tambahan cerita seru lainnya dalam hidupku.

So? My Live My Adventure!!!

Komentar

  1. Maaf pak waktu itu saya sudah di hantam arus di ref tengah... Dari pagi uda 2x dive gantiin pak thomas buddy tamu dari jakarta 🙏🙏🙏

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan-jalan Biak (02) - Kota Biak (01), pembuka saja...

Jalan-jalan Jayapura (09) : Pesawat Terbang mejeng di Koya Timur

Jalan-jalan Manokwari (1) : Kesan pertama sangat menggoda