Jalan-jalan Manokwari (1) : Kesan pertama sangat menggoda

Sebenarnya aku hampir tidak punya kesempatan jalan-jalan di Manokwari saat dinas kesana. Bayngkan saja, aku hanya dua malam berada di Manokwari dan itu penuh diisi dengan tugas yang harus aku selesaikan. Tetapi kenyataan berkata lain. Terjadi salah paham, tiket pulang yang sudah kami pesan saat berangkat ternyata belum disiapkan. Jadilah kami mundur sehari dan langsung aku gunakan untuk berwisata ke pulau. Mantap.

Dan inilah ceritaku di Manokwari.....


Bandar Udara Rendani

Manokwari adalah Ibukota Propinsi Papua Barat. Itu berarti Manokwari harus berbenah agar dapat tampil sebagai kota terdepan di Papua Barat. Tingkat perekonomian memang masih lebih tinggi Sorong karena sudah lebih dahulu menjadi kota industri dengan banyaknya penanaman modal dalam negeri dan asing. Awal mendarat sudah tampak dari bandar udara yang terlihat modern walaupun belum dilengkapi dengan garbarata. Sayang.... tempat parkir masih berantakan dan belum diaspal.






Sekilas Kota Manokwari

Setelah memasuki kota, harus diakui kalau Manokwari sudah cukup pantas untuk menjadi ibukota propinsi. Yang jelas cukup banyak hotel (hotel dengan nama yang cukup nge-top) dan tempat makan sehingga pendatang tidak perlu khawatir. Oh-ya, jangan salah, sebaiknya Anda mencari dan memesan hotel sebelum tiba di Manokwari atau Anda akan kesulitan mencari hotel terutama yang berada di tengah kota.


















Taste of Manokwari

Walaupun banyak tempat makan ternyata yang layak untuk dinikmati hanya segelintir saja. Bagi Anda yang akan menginap di Manokwari dalam kurun waktu seminggu atau bahkan lebih, niscaya akan menyambangi tempat makan yang sama sampai dua tiga kali. Apalagi sarapan, hanya nasi kuning saja. Nah ini beberapa tempat yang saya coba..... Tentu saja dengan rekomendasi dari teman-teman Manokwari.

Klaten Indah, yang enak disini adalah sop ayam walaupun ayam gorengnya pun terlihat banyak dipesan juga. Tempatnya cukup ramai dan konon pejabat-pejabat daerah/pusat banyak berkunjung kemari juga.








Tabea - Social House, tempat makan, nongkrong dan ngopi. Konsep cafe yang ternyata juga sudah masuk ke Manokwari. Terletak di samping hotel dan menyediakan tempat makan yang lagi-lagi favoritnya sop. Sop Buntut/Iga Sapi.
























Stay Alive alias Tempat Nginap

Ada Swisbell Hotel yang terletak di pusat kota.












Hotel Fujita Papua, hotel tempat kami menginap setelah mencari-cari hotel ditengah kota yang ternyata penuh semua. Hotelnya sih sangat layak huni apalagi di bagian yang masih baru karena saya pindah kamar. Bukan karena kamar yang lama jelek tetapi karena saya mencari yang lebih murah, yang lebih sesuai dengan kantong he he he....

Hotel ini sebenarnya enak dan rekomen untuk diinap. Kamar bersih, luas, dan layanan kamar cukup baik. Sarapan pun cukup lezat dengan berbagai pilihan masakan. Kekuarangannya hanya satu, terletak dipinggir kota. Walaupun juga malah tidak jauh dari bandara.













Wisata Pulau Mansinan

Gara-gara tertunda balik ke Jayapura, aku dapat berkah wisata ke Pulau Mansinan. Pulau yang terletak di seberang Kota Manokwari. Hanya saja karena masih di hari kerja dan teman-teman yang menemani kami di posisi bekerja maka kami baru berangkat menjelang siang. Tiba di dermaga penyeberangan ke pulau menjelang jam 11, kami harus bernego dahulu dengan pemilik kapal. Setelah harga disepakati, kami segera berangkat ke pulau. Ternyata perjalanan ditempuh hampir selama satu jam padahal pulau hanya terpaut beberapa ratus meter saja. Ternyata kami menuju ke balik pulau, dengan ombak menerjang cukup lumayan sehingga kapal tidak berani menggunakan kecepatan tertingginya.






Setiba di pantai, kami langsung mencari tempat berteduh yang tidak jauh dari kapal bersandar. Setelah mengambil beberapa foto, aku langsung nyebur ke laut. Panas dari udara yang lembab membuatku tak tahan berada di darat walaupun berada di bawah pohon rindang.











Snorkling menjadi hal yang wajib saat kita berwisata ke pantai. Dengan snorkling, aku tahu kualitas, kesehatan dan keindahan alam bawah laut dari pantai yang aku kunjungi. Beruntung sekali aku kali ini, teman-temanku ternyata juga penyuka aktivitas snorkling sehingga aku tidak kesulitan mencari alat dasar. 

Pantai Manggewa memang bagus pantainya. Berpasir putih dan relatif aman untuk bermain air di air laut yang masih bersih karena terlindung dari ombak besar dengan hamparan koral yang berjajar di lepas pantai. Sayangnya, ternyata masih ada juga sayangnya, terumbu karang yang indah hanya sampai di 5 - 10 meter saja. Selebihnya adalah pasir. Mirip di Jayapura. Atau mungkin aku tidak menemukan yang lebih dari itu dengan keterbatasan waktuku. Aku ber-snorkling ria kurang lebih dua jam non-stop.

Terumbu karangnya pun kurang berwarna walaupun masih sehat. Mungkin karena paparan ombak besar yang langsung dari laut lepas. Memang setelah bertanya dengan mbah 'google' aku tahu kalau daerah ini bukan site penyelaman di Manokwari. Ada pulau di sebelahnya dengan wreck sebagai primadona-nya.
Ikan-ikan karangnya pun tidak banyak walaupun tidak sedikit juga. Jenisnya pun terbatas. Tetapi untuk yang hobi snorkling jelas pantai ini sudah sangat cukup untuk memenuhi dahaga.













Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan-jalan Biak (02) - Kota Biak (01), pembuka saja...

Jalan-jalan Jayapura (09) : Pesawat Terbang mejeng di Koya Timur