Kuliner Jayapura (01) : Rajawali Permai, jauh lebih menawan....
Judulnya memang aku buat membingungkan. Biarkan saja. Maksudku adalah tempat makan ini letaknya cukup jauh dari Jayapura tetapi tempatnya menawan, baik dari rasa maupun lingkungan tempat makannya.
Lumayan jauh, sekitar 30 menit dari Sentani, melewati jalan tanah pengerasan yang sudah bergelombang dan berdebu. Bagiku tidak jauh karena tiga kali kemari selalu saat perjalanan balik dari Depapre. Jadi aku menulis ini setelah aku merasakan tiga kali menyantap makanan dan bisa mengambil kesimpulan bahwa tempat ini pantas untuk dieksplorasi.
Menawan karena kita makan di tengah-tengah perkebunan yang terdiri dari pohon buah-buahan. Yang selalu berbuah adalah pohon jeruk, seperti Jeruk Samarinda rasanya hanya saja kulitnya sedikit lebih tebal, rasanya manis. Paling tidak aku makan tiga buah jeruk, mumpung gratis. Kata teman, tempat ini penuh saat musim buah rambutan. Tapi berbayar, ada kiloan atau borongan satu pohon. Ada juga pohon sawo, jambu. mangga dan entah apa lagi.
Kalau Anda berangkat dari Jayapura, selepas Sentani sampai ke Depapre hanya ada dua tempat makan dan Pondok Lesehan Rajawali Permai ini adalah yang pertama. Yang kedua jaraknya sekitar dua kilometer kemudian, hanya saja aku belum pernah merasakannya. Kembali ke FU (faktor umur), aku sudah beberapa kali tanya tetapi koq ya saat menulis ini aku lupa nama desanya he he.... Tetapi karena tidak ada lagi tempat makan lain jadi hampir dapat dipastikan Anda akan gampang menemukan tempat ini.
Dan dasar FU, padahal udah menjadi kebiasaan dalam perjalanan wisata aku selalu memotret makan pesananku, lha koq tiga kali kesini aku selalu lupa... dasar... Mungkin karena kami kemari selalu dalam perjalanan pulang dari memancing dan sudah menjelang sore sehingga begitu makanan tiba langsung disikat saking sudang laparnya. Jadi ya silakan dibayangkan saja ya. Nanti saat kemari lagi aku ada dua pekerjaan rumah. Pertama, tanya ke pemilik warung nama desa tempat rumah makan ini berada dan kedua, mengambil gambar makanan hasil pesananku.
Makanan wajib yang selalu kami pesan adalah Tempe Mendoan dan Tahu Isi. Oh ya.... Tempe Mendoan dan Tahu Isi termasuk makanan yang umum dijual di warung-warung di Jayapura. Sedangkan minumannya aku selalu pesan es cincau dengan cincau hitam buatan sendiri. Pesanku buat yang tidak suka manis, gulanya setengah saja (aku sendiri seperempat) karena memang manis sekali. Harga makanan disini kurang lebih sama dengan di Jayapura. Sama mahalnya maksudnya, informasi buat Anda yang baru menginjakkan kaki di Papua.
Harga ayam kampung satu ekor di Jayapura Rp. 250.000,-; ayam potong Rp 150.000,-; daging sapi lebih mencekik leher lagi. Tapi aku sih menikmati saja tinggal di Jayapura. Triknya adalah sering-seringlah masak sendiri di rumah dengan lauk tahu, tempe dan bahan-bahan murah lainnya, malah lebih sehat buat badan dan hemat di kantong.
Nah aku cukupkan disini wisata kulinernya, lain kali aku sambung lagi dengan wisata kuliner yang lain... Ciao...
Komentar
Posting Komentar