Diving Jayapura (08) : Lagi-lagi Night Dive di Dok 2 lagi

Selasa, 11 Oktober 2016

Yang namanya nightdive rame-rame, mau di-briefing sebaik apa-pun tetap saja hasil akhirnya berantakan. Begitu juga yang terjadi dengan night dive kali ini. Night dive ber 8 orang, tadinya akan ber-9 tetapi pak Andi ternyata tidak enak badan, dengan kemampuan beragam mulai dari yang baru mau akan (istilahnya antik ya...) sampai dengan yang memang penyuka night dive, akhirnya pun tercerai-berai. Waktu pun molor sampai nun jauh malam. Tidur pun akhirnya sudah di jam menunjukkan jam 1 lebih dinihari. Mantap. Sebel? Sama sekali tidak. Puas? Puas lah....

Penyelaman malam kali ini masih berada di Dok 2 tetapi yang sudah mepet kiri. Tempat parkir mobil sudah sekira 10 meter lebih tinggi dari permukaan laut. Berbeda dengan yang pertama yang paling hanya 2 meter saja selisihnya. Angkat tabung menuruni tangga yang cukup menguras tenaga ditutup dengan keindahan spot selam yang luar biasa! Paling tidak, luar biasa bagiku. Kenapa luar biasa bagiku? Ada wreck tidak jauh dari tempat kami turun. Tetapi menjadi cukup jauh karena kami berenang lurus terlebih dahulu padahal ternyata tempat ini berupa tanjung yang cukup jauh. Ada sekitar 100 meter kami berenang dengan kedalaman 1 meter saja baru kami bisa menyelam. Baliknya aku tidak mau mengulang balik ke tanjung lagi. 

Menyelam menuju wreck hampir tidak ada obyek yang menarik untuk dilihat. Dasar berlumpur yang hanya dengan sedikit kibasan fin sudah membuat air jadi sangat keruh. Untungnya aku dan Tita, my buddy, berada di posisi paling depan. Beberapa hard nudie dan 1 spanish dancer terlihat olehku tetapi tidak aku ambil fotonya. Takut lumpur terhambur kemana-mana hanya sekedar untuk memenuhi hasrat mengambil foto. Dan, toh, sudah sangat banyak foto spanish dancer. Memang jenis ini cukup gampang ditemui di Papua.


Visibility yang hanya 1 meter saja membuatku terkaget dan hampir saja menabraknya saat tiba-tiba terpapar dinding besi tugboat wreck. Bentuk kapal masih sangat jelas karena tenggelam di awal tahun 90an. Dengan Tita yang pengalaman menyelam malam baru kali ini, aku hanya berkeliling kapal dua kali saja di kedalaman 10 meter dan 5 meter. Sedangkan kulihat Eka mencapai dasar kapal, yang katanya, ada di kedalaman 20 meter. Sebagai terumbu karang buatan, wreck ini belum banyak didiami terumbu karang. Besi dinding kapal masih terlihat cukup kokoh.Ikan-ikan sudah menjadikan wreck ini sebagai rumahnya. Beberapa ikan kakatua terlihat tertidur pulas di sela-sela besi.

Saat balik ke pantai, aku sempat merekam ubur-ubur jamur cantik hanya di kedalaman 1 meter saja.

Dalam perjalanan balik, kami sempat makan, menjelang tengah malam, soto terlebih dahulu. 

So? This is it. My Live My Adventure.....







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan-jalan Manokwari (1) : Kesan pertama sangat menggoda

Memancing Jayapura (02) : Harlem yang tidak kelam

Memancing Jayapura (05) : PLTU Holtekamp; seperti pasar malam