Kuliner Jayapura (02) : Bu Atmo, kuliner yang bikin kangen rumah

Ini kali kedua aku makan di Bu Atmo, Kertosari. Bedanya biasanya aku makan disini atau di Rajawali selalu saat balik dari Depapre. Kali ini aku makan saat berangkat karena memang pas sampai di Kertosari sudah masuk waktu makan siang.


Berbeda dengan di Rajawali Permai yang sudah aku bahas sebelumnya, makan di Bu Atmo serasa makan di rumah. Mengapa begitu? Saat pertama makan disini, kami diberi sayur lodeh yang rasanya..... emmmhhh... top markotop. Ayam gorengnya pun gurih sehingga aku habis dua potong dua kali makan disini. Yang kedua disajikan sayur asem yang sudah ledrek (layu karena sudah lama masaknya) tapi masih terasa begitu enak hanya sayang dingin. Oh-ya, yang kedua ini sebenarnya hanya iseng saja kami mampir kesini, karena di kunjungan pertama kami sudah diberitahu bahwa warung ini hanya buka hari Minggu. Tetapi ternyata karena hanya 3 orang, mereka ada persediaan sehingga kami diterima makan di hari Sabtu. 

Makanan kecilnya pun menggugah selera. Saat pertama mereka menyediakan tahu, tempe dan.... JADAH goreng. Ya jadah atau ketan putih. Sambil menulis ini saja air liurku kembali menetes ingat saat makannya. Lembut, kenyal dan gurih. Tidak kalah enak dengan jadah buatan keluargaku. Yang kedua disediakan LUPIS. Tentu saja rasanya pun mantap bin sedap.

Kekurangan makan di Bu Atmo ini adalah tempatnya sudah cukup usang. Aku agak ragu makan di gazebo-nya karena, walaupun tidak, sepertinya berdebu. Memang warung makan ini persis berada di pinggir jalan besar yang sangat berdebu. Rajawali Permai pun sebenarnya di pinggir jalan, hanya saja gazebonya lebih masuk ke dalam dan ditutupi oleh banyak pohon rambutan, jeruk dan sawo. Juga tempatnya memang berkesan lebih baru di Rajawali Permai.

Bagi calon pengunjung yang ingin merasakan kuliner rumahan, aku sarankan di Bu Atmo. Sedangkan yang ingin menikmati pemandangan dan suasana hijau serta banyak pilihan makanan dan minuman, silakan ke Rajawali Permai. Letak warung makan Bu Atmo sendiri dari Jayapura adalah selewat pertigaan Kertosari persis sebelum jalannya berbelok ke kanan. Kalau hari Minggu siang cukup ramai pengunjung sehingga gampang dicari. Akan tetapi kalau masih agak pagi atau sudah sore di hari Minggu atau malah hari Sabtu, sebaiknya setelah melewati pertigaan yang ke arah Depapre (belok ke kiri), laju kendaraan sebaiknya perlahan saja.

Jadi bagaimana? Tertarik? Silakan datang dan cicipi sendiri!!!

So? My Live My Adventure....




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan-jalan Manokwari (1) : Kesan pertama sangat menggoda

Memancing Jayapura (02) : Harlem yang tidak kelam

Memancing Jayapura (05) : PLTU Holtekamp; seperti pasar malam