Diving Jayapura (10) : Landbase on Tablanusu

Sabtu, 22 Oktober 2016
Kali ini aku nyelam bersama penyelam lokal Depapre. Mereka sedang mengikuti latihan EFR atau lebih tepatnya adalah penyegaran kembali setelah dua tahun mengambil lisensi selam open water. Pengajarnya adalah Pak Reinhart dari Manado ditemani oleh Roy Legi dan Julius (Biak). 

Dive Pertama : Tanjung XXX (namanya aku tanyakan lagi ya... lupa he he...)

Aku beruntung kali ini, spot terbaik dari seluruh spot di dive site Teluk Tanah Merah, Depapre. Padahal menurut mereka, spot ini masih kalah dengan spot-spot lain terutama variasi ikan dan adanya ikan-ikan pelagik. Bagaimanapun, aku cukup puas dengan spot ini.

Pertama turun aku langsung menuju kedalaman. Tak lama aku sadar, spot disini berupa tanjung-tanjung kecil yang menurun sampai kedalaman 23 meter kemudian slope datar berpasir putih. Hampir sampai dasar aku dikejutkan oleh ikan tenggiri ukuran 70 cm yang melintas di depanku. Ternyata tanjung di sisi kiriku memberi kejutan menggembirakan. Terdapat satu keluarga ikan Napoleon berjumlah 6 ekor. Ada satu yang sangat besar dengan panjang sekira satu meter. Dari teman-teman penyelam lokal, aku tahu bahwa Napoleon masih dan termasuk yang paling diburu di teluk ini. Sedih mendengarnya....

Terumbu karang pun masih hidup sampai di dasar tanjung. Sedangkan di pasir putih di dasar laut terhampar garden eel yang masih malu-malu didekati penyelam. Garden eel ini sangat luas, ibaratnya sejauh mata memandang lah...

Visibility di spot ini pun sangat terang dengan jarak pandang sekira 30 meter. Di kedalaman safety stop, kita pun disuguhi jutaan ikan kecil berbagai jenis dengan terumbu karang jarum yang cukup sehat. Alhamdulillah....

Jadi? Silakan nikmati foto-foto yang aku ambil ya...
  
 


 
 
 


Dive Kedua : Muka Resor Tablanusu

Tepatnya muka pulau kecil yang persis berada di muka Suae Resor. He he... gak bingung kan?

Ternyata menyelam hari ini cukup mengejutkan. Hanya 200 meter dari pantai aku bertemu lagi dengan ikan tenggiri dengan ukuran yang jauh lebih besar dari sebelumnya persis di tubir. Terumbu karangnya pun tumbuh subur sampai kedalaman 20 meter. Sedangkan dasar berpasir dimulai dari kedalaman 23 meter. Kekurangan spot ini dari yang pertama adalah visibility. Di spot ini terasa suram karena banyaknya partikel lumpur yang berterbangan dengan jarak pandang sekira 10 meter saja.

Ada kelebihan spot ini dari yang pertama, Tutupan karang keras di spot ini membentuk gundukan , ceruk, dan goa-goa kecil yang berpotensi menyembunyikan berbagai mahluk aneh walaupun satu jam menyelam aku tidak menemukan yang aku cari seperti wobbegong, bamboo shark, dan lainnya. Kelebihan lainnya adalah spot ini bisa beach entry walaupun agak jauh harus berenang terlebih dahulu. Kemungkinan mendapatkan foto makro pun lebih banyak. Silakan nikmati hasil foto dari aku dan Roy.














So? This is it... My Live My Adventure...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan-jalan Manokwari (1) : Kesan pertama sangat menggoda

Memancing Jayapura (02) : Harlem yang tidak kelam

Memancing Jayapura (05) : PLTU Holtekamp; seperti pasar malam