Memancing Jayapura (04) : Demta, spot yang menjanjikan

Walaupun di perjalanan memancing dan diving kali ini aku juga tidak ikut memancing, tetapi karena seperti judulnya, cukup menjanjikan, aku sajikan dalam entri tersendiri. Yang memancing kali ini hanya berdua yaitu Gunawan dan Herpa.

Sabtu, 14 Januari 2017; Memancing Hari Pertama

Setelah ngopi di warung di Demta, kami menuju kampung nelayan yang terletak di belakang kantor polisi. Kantor polisinya sendiri berada di depan warung he he.... Jangan terlalu berpikir jauh, Demta adalah desa kecil yang berarti semuanya serba dekat. Singkat cerita kami bersepakat dengan Bapak David Oyetuo, seorang nelayan yang akan mengantar kami melaut pada jam tiga sore nanti. Masih tiga jam lagi sehingga kami, terutama aku dan Eka menyelam di dermaga, sedangkan Gunawan dan Herpa memancing.

Jam empat kami berangkat memancing dengan saya membawa peralatan diving karena kata David kami memancing di reef. Ternyata itu hanya harapan kosong karena reef-nya cukup dalam, sedangkan saat memancing di tanjung pun tidak berani terlalu dekat pantai karena terlalu dekat dengan ombak pecah yang besar sekali. Akhirnya tidak ada penyelaman di hari pertama memancing ini.

Awalnya kami mencoba memancing di reef yang banyak ikan tenggirinya. Saya harus mempercayai tempat ini banyak ikan tenggirinya walaupun kami tidak mendapatkannya karena toh kami melihat sendiri ada nelayan yang membawa enam ikan tenggiri cukup besar sebelum kami melaut tadi. Di spot ini pun sudah ada tiga nelayan lain, yang kata David juga membawa tamu memancing dari Jayapura. Di bawah perahu kami melihat cukup banyak cumi-cumi berkumpul. Sayang teman-teman tidak membawa pancing cumi-cumi. Karena tidak membawa hasil, belum sampai satu jam dengan hasil senar selalu putus, kami pindah ke tanjung.

Di tanjung ini kami menghabiskan waktu selama tujuh jam dengan sebagian waktunya kuhabiskan dengan tidur di perahu, yang walaupun sangat sempit dan menyiksa, bisa juga membuatku tertidur cukup nyenyak. Sebelum tidur aku sempatkan mengambil foto pemandangan alam yang memang benar-benar indah. Sayangnya aku tidak bisa mengambil foto bintang-bintang yang sangat banyak bertaburan di langit yang cerah. Di tengah-tengah tidur pun aku sempat mengambil foto Gunawan yang mendapatkan ikan kakap merah besar dan bulan yang baru saja terbit.

Oh-ya ada yang lupa aku sampaikan. Tadinya kami tidak berencana menginap tetapi David menawarkan memancing lagi esok hari di reef yang tidak terlalu dalam yang berada di sisi kanan teluk Demta. Yang sekarang ini di sisi kiri teluk. Kami menyetujuinya dan sekira jam 11 malam kami balik ke pantai. Kami tidur di kampung nelayan, di bangunan pasar yang kelihatannya tidak terpakai.

 






 

Minggu, 15 Januari 2017; Memancing Hari Kedua

Pagi-pagi kami berangkat memancing lagi dengan harapan baru. Aku pun kembali membawa peralatan menyelamku. Untunglah yang kali ini reef-nya memang tidak dalam. Aku turun di kedalaman 10 meter saja dan menyelam selama kurang dari satu jam. Tidak lama berada di perahu, Gunawan memintaku untuk mengikat tali perahu ke karang karena David tidak membawa jangkar. Akhirnya aku memakai peralatanku lagi dan menyelam kembali. Aku mengikat tali kapal di kedalaman 13 meter di karang yang kuperkirakan tidak terlalu keras sehingga saat disentakkan karangnya akan patah dan itu berarti aku tidak perlu menyelam lagi untuk melepaskannya.

Kesuksesanku dalam penyelaman kali ini tidak diiringi dengan suksesnya teman-teman dalam memancing. Tidak ada ikan besar yang terpancing walaupun aku lihat sendiri di dalam laut banyak ikan cukup besar bersliweran. Bakan saat David mengajak kembali memancing di spot kemarin sore, tetap saja hasilnya nihil. Jam 11 akhirnya teman-teman menyerah dan mengajak nelayan untuk kembali ke pantai. Di pantai kami pun langsung berkemas dan kembali ke Jayapura dengan mampir di Kalibiru.


Malam harinya kami makan hasil tangkapan berupa ikan kakap bakar. Mantap bin sedap !!!






Cerio & ciauw...
My Live My Adventure !!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jalan-jalan Biak (02) - Kota Biak (01), pembuka saja...

Jalan-jalan Jayapura (09) : Pesawat Terbang mejeng di Koya Timur

Jalan-jalan Manokwari (1) : Kesan pertama sangat menggoda