Diving Jayapura (11) - Reef Jangkar
Rabu, 26 Oktober 2016
Sekali lagi ada libur Papua, yang bukan libur nasional. Salah satu kenikmatan tinggal di Papua he he...
Sekali lagi ada libur Papua, yang bukan libur nasional. Salah satu kenikmatan tinggal di Papua he he...
Kami berangkar hari Selasa malam ke Depapre untuk memancing di rumpon. Saat bersama dengan teman-teman di Tablanusu seminggu sebelumnya aku mendengar bahwa saat ini sedang musim ikan layaran. Konon rata-rata satu nelayan bisa mendapat tiga ekor setiap harinya. Memang saat itu aku melihat banyak sekali jeriken yang digunakan sebagai pelampung memancing ikan besar. Aku ikut rombongan teman-teman kantor tetapi aku sendiri malas memancing. Jadi aku membawa dua tabung selam dengan niat kalau ada waktu mungkin aku bisa menyelam di sekitar teluk tanah merah ini.
Ternyata aku mempunyai satu kesempatan menyelam di siang hari. Pagi sampai dengan menjelang makan siang aku habiskan waktu dengan spearfishing. Aku mendapat dua ikan salam yang memang kalau mau sangat mudah untuk didapatkan. Herpa mendapat satu ikan yang sama. Sehabis makan siang yang mana tidak berani aku makan banyak, aku pergi dengan perahu nelayan ke arah reef di tengah teluk tidak jauh dari rumpon. Reef itu ditandai dengan buoy berupa bambu panjang. Entah apa maksudnya perlu memakai bambu sepanjang itu. Mungkin agar terlihat dari jauh, walaupun agak tidak masuk akal juga ya....
Untuk komunitas selam, spot ini ada namanya tetapi aku selalu lupa. Nanti aku tanyakan lagi dan aku edit lagi di entri ini. Sementara ini aku namakan spot ini Reef Jangkar, sesuai nama yang diberikan nelayan disini. Aku mengambil gambar menggunakan kamera saku merk Nikon AW130. Kamera yang biasa aku pakai, Canon G15, tidak aku bawa karena aku tidak yakin bisa menyelam di trip ini.
Spot ini cukup istimewa. Paling tidak buatku ini spot terbaik yang pernah aku selami di sekitar Jayapura. Puncaknya berada sekitar 7 meter di bawah air. Sedangkan kalau turun dari tali jangkar, kita langsung turun di kedalaman 20 meter. Istimewanya, untuk daerah sekitar sini, di kedalaman 30 meter terumbu karang masih banyak hidup. Dibawah itu sudah menjadi padang pasir kembali.
Karena baru pertama kalinya ke tempat ini dan sendirian lagi maka aku tidak terlalu banyak memperhatikan kehidupan makro. Aku lebih banyak menghabiskan waktuku dengan eksplore tempat ini. Tempat ini lebih seperti bukit karena aku mencoba untuk melingkarinya hanya saja masih terlalu lebar hanya dengan satu tabung dan satu kali penyelaman saja. Semoga lain kali bisa aku lanjutkan sehingga aku bisa tahu ada apa di balik bukit spot ini.
Jadi inilah petualanganku kali ini. Tentu akan lebih seru lagi petualanganku yang mendatang. See you !!
My Live My Adventure.....
Komentar
Posting Komentar